Selasa, 30 Juni 2009 Satakan bersepakat untuk melintasi sedikit arah barat-utara, ... ke arah Peguyangan-Sading-Lukluk- ... dengan sasaran akhir nanti di Gerih. Route ke ped
esaan ini memang sudah biasa dilintasi tapi agak jarang, .... genjot rutin lebih sering ke arah utara - timur, karena banyak trek persawahan yang kita temui seperti Kedua, sibang, dan bindu yang sangat disenangi. Kalau suasana pedesaan, ... ralatif samalah di semua Kabupaten di Bali. Asal jangan pemukiman baru yang biasanya sangat kurang memperhatikan tata ruang, apalagi yang namanya tri hita karana.

Sebagai pemikat kali ini, ..... adalah "melebleban" ..... mandi sungai, pancuran, .... dan makan bersama di tepi sungai....! Waaaahhhh ... nikmat dong, ..... asyyyiiikk dong? Pastinya...!!!!
Cukup banyak kali ini yang genjot, di samping admin sendiri, ada Yande Alu, ManTrisna, Komang Suardita, Dekotel, DeJaya, Adit, Oka, Pakyan Cogroh, Agus, dan Gde Wiradnyana a.k.a Igk Manila....!

Ajus Purnamadi menunggu depan rumah di Taensiat dan masih ada Dogle yang menunggu di Gatsu Barat, ..... ya semuanya memang di jalur yang akan kita lalui menuju Gerih.
Trek khas jalur barat ini adalah banyaknya "jalan tikus" di pedalaman Denpasar Barat. Setelah Ajus bergabung, satakan berangsur-angsur langsur keluar dari jalan jalan raya, ya... itu tadi melintasi jalan tikus di seputaran Banjar Puncak Sari menuju daerah Lumintang timur.
Setelah mengikuti jalan tikus yang cukup panjang dan berliku-liku, satakan sampai di Jalan Gatsu IV, ... beberapa genjotan aja sudah melewati Rumah Sakit Puri Bunda.
Setelah mengikuti jalan tikus yang cukup panjang dan berliku-liku, satakan sampai di Jalan Gatsu IV, ... beberapa genjotan aja sudah melewati Rumah Sakit Puri Bunda.



Nyebrang ke jalan Bedaulu .......






Melintasi jalan setapak di sisa-sisa persawahan
di lingkungan Peguyangan Timur










Perbukitan menuju Sading.






Melintas di depan Banjar Negara Kelod desa adat Sading.












Jalan beton yang diapit tangga ini cukup tinggi,
menuntut kehandalan tersendiri untuk menaklukkannya...
karena tidak tersedia cukup lintasan pacu sebelumnya













Melintasi desa Sading, ...... belok ke kiri menuju Lukluk.



Tapi sayang Warung Jermannya tutup, .... tak apalah... kita beli di ~ sebelah timur Warung Jerman ~ ... Warung Wirabhuwana ... yang tak kalah juga cita rasa "be gulingnya". Singkat kata, Oka pun dengan sigap mungut saweran ...!



Coba perhatikan Agus dan pak Ngurah Sukana, ...
di stang sepedanya berglayutan bungkusan tas kresek,...
Hhahaaaa .... seperti buruh proyek bawak bekel nasi .....
di stang sepedanya berglayutan bungkusan tas kresek,...
Hhahaaaa .... seperti buruh proyek bawak bekel nasi .....
Total jenderal, ... 16 bungkus nasi be guling plus lawar dan goreng-gorengan. Sebenarnya satakan cuman 14 orang, jadinya ... satu bungkus ekstra, ... dan satu bungkus lagi untuk ongkos ransel dipunggungnya Yande .... haha .... just kidding .....!
Dari Jerman kita masih melanjutkan genjotan menuju sasaran akhir, yaitu pancuran dan sungai di sekitar Gerih, Mambal.
Di perempatan Lukluk kita belok ke kiri, ..... di pertigaan Anggungan .... berbelok ke kanan , ... masih akan melintasi satu persawahan dan tepian sungai, .... untuk sampai wilaan pedesaan Gerih.






Sampai di pertigaan Gerih, Abiansemal, Badung!
Kalau kita lempeng ke kiri akan sampai di pasar Latu, Mambal.
Sebelum pertigaan Latu, Mambal; satakan masuk jalan pedesaan menuju sebuah beji di wilayah Gerih, Abiansemal. Menurut Ajus dan Yande sih nanti kita akan sampai di sebuah beji (baca: sumber air yang disakralkan) yang airnya ke "tebenan" (hilir, adm) dialirkan dengan pancoran sebagai permandian umum.
Tapi, ... omong-omong ... Pakyan Cogroh ke mana ...????? Menghilang ......????? Tak ada satupun satakan yang tahu. Kalau tertinggal... nggak lah..!!! Namanya aja Pakyan Cogroh, .... mana pernah di belakang apalagi tertinggal.
Satu-satunya kemungkinan adalah ....... mungkin dia balik pulang! Tapi kok nggak cerita ya kalau mau pulang duluan.
Tapi, ... omong-omong ... Pakyan Cogroh ke mana ...????? Menghilang ......????? Tak ada satupun satakan yang tahu. Kalau tertinggal... nggak lah..!!! Namanya aja Pakyan Cogroh, .... mana pernah di belakang apalagi tertinggal.
Satu-satunya kemungkinan adalah ....... mungkin dia balik pulang! Tapi kok nggak cerita ya kalau mau pulang duluan.











Nasi bungkus makanannya tapi daya rekatnya, ..... tiada tara!





Wow seraaaammm .....!


Suasana semakin seram, ... melintas di kuburan sibang.
Kalau anda klik untuk memperbesar gambar, ... foto kiri ada kuburan baru ...!!!
Kalau anda klik untuk memperbesar gambar, ... foto kiri ada kuburan baru ...!!!

Keluar dari pedalaman Sibang untuk masuk ke
jalan raya Denpasar-Sibang-Mambal.



Sebelum pulang ke rumah masing-masing, ...
peregangan dulu di depan Alfa mart di sebelah barat Banjar Kayumas Kaja Denpasar.
Salam Satak
No comments:
Post a Comment